LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN
LAPANGAN
DI SMP SWASTA BABUL MAGHFIRAH
ACEH BESAR
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
Disusun
o
l
e
h
Nama :
Aina Salsabila
Nim : 210 615 916
Fak/Jur : Tarbiyah/TBA
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM
- BANDA ACEH
2009
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK
PENGALAMAN LAPANGAN
Di SMP SWASTA BABUL MAGHFIRAH
ACEH BESAR
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
Menyetujui
Supervisor Guru
Pamong
Siti Khanisah Suheri,
S.Pd.I
NIP. 150 381 151 NIP.
150 422 291
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Swasta Babul Maghfirah
Mufriyadi, S.Pd.I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Fungsi utama dari sebuah
lembaga pendidikan adalah menyelenggarakan pendidikan prajabatan bagi tenaga
pendidikan. Pendidikan tersebut bertujuan untuk menghasilkan lulusan-lulusan
yang mampu melaksanakan dan menjalankan tugas-tugas kependidikan dan keguruan
secara mandiri dan profesional sebagai tenaga pendidik.
Dalam hal tersebut, Fakultas
Tarbiyah IAIN Ar-Raniry menyiapkan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang wajib
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Fakultas Tarbiyah untuk mengenal secara
dekat dan melaksanakan langsung di lapangan bagaimana suatu lembaga pendidikan
itu menyelenggarakan tugasnya, sehingga calon peserta didik sebelum melaksanakan
tugasnya sebagai seorang pendidik benar-benar sudah siap dengan segala
kemampuan dan pengalaman yang sudah dibekali selama mengikuti kuliah dan dalam
melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL) atau Field Experience, program ini merupakan muara dari semua
program dan komponen kurikulum dikarenakan pelaksanaan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) ini secara terwujud dilakukan sesudah para mahasiswa calon
pendidik telah mendapatkan bekal yang cukup dalam berbagai bidang yang
berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang pendidik, menyangkut seluruh aspek
yang berkenaan dengan proses pendidikan. Profesi seorang pendidik bukan
bersifat fanatisme atau sistem coba-coba (Trial and errors) melainkan
profesi ini merupakan pelatihan dan pembekalan serta persiapan yang cukup
matang demi peningkatan SDM yang berkualitas.
Penulis adalah salah seorang
dari sekian banyak mahasiswa yang mendapat kesempatan untuk mengikuti Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Swasta Babul Maghfirah Cot Keu-Eung Kecamatan
Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar.
B. Maksud dan Tujuan
PPL
Kegiatan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) dapat diartikan sebagai sebuah proses yang praktis dan dialami
secara langsung di sekolah dan dengan mendapatkan bimbingan dan arahan dari
guru yang bersangkutan dan ikut berpartisipasi dalam hal-hal yang berkaitan
dengan sekolah sehingga menjadi pengalaman bagi seorang pendidik yang baik.
Adapun tujuan dari Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) adalah:
1. Untuk memenuhi syarat
bagi setiap mahasiswa Fakultas Tarbiyah semester VII (salah satu Mata Kuliah
yang berbobot 3 SKS).
2. Untuk mempersiapkan
mahasiswa Tarbiyah menjadi tenaga yang terampil dalam menjalankan tugasnya
sebagai seorang pendidik.
3. Untuk melatih
kedisiplinan mahasiswa, mengembangkan sikap, kepribadian dan kepercayaan
sebagai seorang pendidik.
4. Untuk melatih calon
pendidik dalam menerapkan ilmu yang diperolehnya secara langsung di lapangan.
5. Untuk membentuk calon
pendidik yang berpengalaman dan siap pakai.
6. Untuk melatih
mahasiswa menjadi pembimbing dan tenaga administrator.
7. Untuk melatih calon
pendidik dalam memahami lingkungan sekolah serta menjalankan tata tertib yang
berlaku.
C. Tugas Mahasiswa
Praktikan
Kegiatan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) yang diselenggarakan oleh Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry
adalah realisasi dari Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu:
1. Tugas pendidikan
dalam rangka meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Tugas penelitian
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
3. Pengabdian pada
masyarakat dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya.
Maka dari program tersebut
jelaslah bahwa tugas mahasiswa praktikan sangat erat hubungannya dengan
pelaksanaan tugas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Adapun tugas mahasiswa
praktikan di sekolah dapat diartikan sebagai berikut:
1. Tugas utama adalah
tugas-tugas yang berhubungan dengan profesi guru yang meliputi mendidik untuk
mengembangkan potensi intelektual siswa/i dan melatih keterampilan siswa/i.
2. Tugas manusiawi yaitu
merealisasikan seluruh potensi yang diperolehnya sebagai calon seorang
mahasiswa dan calon pendidik.
3. Tugas kemasyarakatan
adalah sebagai anggota masyarakat untuk mengabdikan diri bagi kepemimpinan
masyarakat, bangsa dan negara.
D. Kendala-Kendala
yang Dihadapi
Selama praktikan terdapat
beberapa kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa praktikan, antara lain:
1. Kurang pengalaman
dalam mengajar.
2. Keterbatasan ilmu
yang dimiliki guru praktikan.
3. Siswa/i yang kurang
minat dalam belajar.
4. Bila diberikan
kesempatan bertanya, maka sedikit dari mereka yang mau bertanya.
Kendala-kendala di atas
umumnya untuk permulaan mengajar sulit dihadapi, tapi untuk beberapa kali
pertemuan sedikit demi sedikit dapat dihadapi berkat kegigihan dan petunjuk
serta bimbingan guru pamong.
E. Alternatif
Pemecahan Masalah
Berbagai macam permasalahan
yang timbul pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan penulis berusaha
untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara:
1. Mengadakan metode
pendekatan terhadap siswa/i yang sulit diatur dengan memberikan motivasi
belajar agar siswa/i dapat menyenangi pelajaran yang diajarkan.
2. Menekankan pelajaran
pada saat pertemuan untuk lebih memantapkan pemahaman siswa/i terhadap materi
pelajaran Bahasa Arab.
3. Memberikan bimbingan
terhadap siswa/i agar bersikap baik dan menghargai guru.
4. Memperbanyak metode
pengajaran.
5. Berkonsultasi dengan
guru pamong dan guru-guru yang lain.
Demikianlah beberapa pemecahan
masalah yang penulis lakukan di sana masih banyak kekurangan yang perlu
perbaikan dan bimbingan karena bagi penulis, ini merupakan pengalaman pertama mengajar
secara langsung.
Di samping itu, penulis
merasakan keakraban dan rasa kekeluargaan begitu erat antara dewan guru, guru
praktikan dan guru pamong yang selalu membimbing penulis serta dengan siswa/i
yang selalu menghargai dan menghormati walaupun hanya sekedar guru praktikan.
BAB II
KEGIATAN - KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
SELAMA PPL
Agar pelaksanaan PPL
terlaksana dengan baik, usaha pelaksanaan itu harus berencana dan tersusun
dengan baik agar tercapai target yang diinginkan.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
meliputi 4 hal, yaitu:
1. Observasi Lapangan
2. Pelatihan
keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara terbimbing.
3. Pelatihan
keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri.
4. Ujian praktek
mengajar dan penyusunan laporan akhir.
A. Observasi Lapangan
Observasi dan orientasi
lapangan sangat perlu dilakukan oleh praktek pada awal pelaksanaan PPL.
Kegiatan ini dimaksudkan agar praktikan dapat memahami dan mengetahui kondisi
serta situasi tempat pelaksanaan PPL. Pengetahuan tentang kondisi dan situasi
sekolah latihan akan membantu mahasiswa praktikan dalam mengatur strategi yang lebih tepat
dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan dan observasi yang
dilakukan di sekolah latihan meliputi:
1. Kegiatan fisik
sekolah dan hubungan fungsional sekolah dengan masyarakat.
2. Tata tertib sekolah
3. Karakteristik siswa,
guru, kepala sekolah dan tenaga administrasi.
4. Pola hubungan fungsi
dan struktur organisasi antara kepala sekolah, guru, tenaga administrasi dan
siswa.
5. Kurikulum yang
berlaku di sekolah.
6. Media, sumber belajar
dan laboratorium sekolah.
7. Administrasi sekolah
(akademik dan non akademik).
8. Pedoman evaluasi dan
bimbingan.
9. Strategi belajar
mengajar dalam bimbingan studi serta evaluasinya.
10. Organisasi intra dan
ekstra sekolah dengan berbagai kegiatan lainnya.
11. BP3 dan organisasi
lainnya
Adapun kegiatan sekolah SMP
Swasta Babul Maghfirah Cot Keu-Eung Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar
secara rinci yaitu:
Nama Sekolah : SMP Swasta Babul Maghfirah
Alamat Sekolah : Komplek Yayasan
Perguruan Islam Babul Maghfirah, Pasar Cot Ke-Eung Kecamatan Kuta Baro
Kabupaten Aceh Besar.
1. Letak Geografis
SMP Swasta Babul Maghfirah
SMP Swasta Babul Maghfirah
merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Perguruan
Islam Babul Maghfirah, yang berlokasi di Cot Keu-Eung Kecamatan Kuta Baro. Kuta
Baro merupakah salah satu kecamatan dalam wilayah kabupaten Aceh Besar Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam, yang jauhnya lebih kurang sembilan kilometer dari
pusat kota Banda Aceh, yang terbagi ke dalam beberapa kemukiman dan desa.
Sedangkan Cot Keu Eung merupakan nama sebuah pasar yang didatangi oleh
masyarakat dari 3 kemukiman di antaranya, kemukiman Lamrabo, Lamblang dan
kemukiman Leupung.
SMP Swasta Babul Maghfirah
berlokasi di Cot Keu Eung tepatnya di desa Lam alu Cut, Kemukiman Lamblang
Kecamatan Kuta Baro. SMP Swasta Babul Maghfirah
ini letaknya berbatasan dengan:
·
Sebelah utara berbatasan dengan Pasar Cot Keu eung
·
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lam Alue
Cut
·
Sebelah timur berbatasan dengan Mesjid Cot Keu
eung
·
Sebelah barat berbatasan dengan Desa Cot Raya.
Jarak antara SMP Swasta Babul
Maghfirah dengan jalan besar ± 100 m dan dengan pusat Kecamatan Kuta Baro 3.5
km. Transportasi menuju pesantren Babul Maghfirah sangat mudah didapatkan,
dikarenakan mobil angkutan umum sangat banyak baik dari kota Banda Aceh,
Darussalam, dan Tungkop, menuju ke Cot Keueng, maupun sebaliknya dari Cot
Keueng yang menuju ke Tungkob, Darussalam, dan Banda Aceh.
2. Keadaan Siswa dan
Tenaga Pengajar
Total murid SMP Swasta Babul Maghfirah keseluruhan
berjumlah 88 orang, terdiri
dari 30 laki-laki dan 58 perempuan. Untuk lebih jelasnya keadaan
siswa SMP Swasta Babul Maghfirah Cot Keu-Eung Kecamatan Kuta Baro Kabupaten
Aceh Besar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Keadaan Siswa SMP Swasta Babul Maghfirah Tahun Ajaran 2009-2010
No
|
Kelas
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
Keterangan
|
L
|
P
|
1.
2.
3.
|
I
II
III/1
III/2
|
11
7
6
6
|
11
16
16
15
|
22
23
22
21
|
|
Jumlah
|
30
|
58
|
88
|
|
Sumber: Dokumentasi Tata Usaha SMP Swasta Babul Maghfirah
Tahun Ajaran 2009-2010
Tabel di atas menggambarkan
bahwa siswa SMP Swasta Babul Maghfirah terbagi ke dalam 3 kelas dengan jumlah
totalnya adalah 88 orang yang
perinciannya terdiri dari 58
orang perempuan dan 30
laki-laki.
Selanjutnya tenaga pengajar
pada SMP Swasta Babul Maghfirah berjumlah 28 orang. Untuk lebih jelasnya secara
rinci telah penulis sebutkan sebagaimana
pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Keadaan Guru/
Pegawai SMP Swasta Babul Maghfirah Tahun Ajaran 2009-2010
No.
|
Nama
|
L/P
|
Ket
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
|
Mufriyadi, S.Pd.I
Drs. Agusni Saleh
Najmudin, S.Pd.I
Muhsin Rais
M. Afdhal
Siti Fatimah, S.Pd
Mahyarida
Badratun Nafis
Nyak Mustakim, S.Pd.I
Wardiana,Amd
Nuridawani, S.Pd
Yusmawati, S.Pd
Dra. Mutia
Sanderiana Varia, S.Pd.I
Dra Hj Zuarni, S.Pd
Tgk Samaun
Fitriani, S.Pd
Suheri, S.Pd.I
Mulia Rahman
Rahmi, S.Pd.I
Rina Syafitri, S.Pd.I
Azwar
Multazam
Akmaluddin, S.Pd.I
Erlina, S.Pd.I
Cut Nanda
Fitri Nanda, S.Pd.I
Muliadi
|
L
L
L
L
L
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
L
P
L
L
P
P
L
L
L
L
P
P
P
|
Kepala Sekolah
Waka Tata Usaha
Waka Pengajaran
Bendahara
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
|
Sumber: Tata Usaha SMP Swasta Babul Maghfirah
Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa guru yang mengajar pada SMP Swasta Babul Maghfirah
berjumlah 28 orang, yang
terdiri dari 13 orang
laki-laki dan 15 orang perempuan.
3. Sarana dan
Prasarana
Sekolah Menengah Pertama
Swasta Babul Maghfirah memiliki gedung tersendiri dengan konstruksi bangunan
permanen dan juga memiliki fasilitas belajar yang memadai. Semua sarana dan
prasarana ini dibangun di atas tanah ± 2.700 m2. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3. Sarana dan Prasarana SMP Swasta Babul
Maghfirah Tahun Ajaran 2009-2010
No
|
Uraian
|
Banyaknya Ruang Dan Lain-lain
|
Kondisi Baik
|
Kondisi Rusak
|
Jumlah
|
Ket
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
|
Ruang Kantor
Ruang Guru
Ruang Teori
Ruang Lab. Komputer
Ruang Laboratorium IPA
Ruang Perpustakaan
WC Murid dan Guru
Bangsal Sepeda Murid
Kantin
Lapangan Olah Raga Badminton
Kendaraan Bermotor Roda Dua
Tenis Meja
Lapangan Volly
Mushalla
|
1
1
4
1
-
-
3
-
1
1
-
1
1
1
|
-
-
-
-
-
-
9
-
-
-
-
-
-
-
|
1
1
4
1
-
-
12
-
1
1
-
1
1
1
|
Ruang Kantor
|
Sumber: Tata Usaha SMP Swasta Babul Maghfirah
Dari tabel di atas dapat
dilihat bahwa sarana dan prasarana Sekolah Menengah Pertama Swasta Babul
Maghfirah boleh dikatakan sudah memadai untuk kelangsungan proses belajar
mengajar. Pada saat ini kondisi sekolah tersebut sudah direhabilitasi, terutama
gedungnya dan perlengkapan-perlengkapan lain juga sudah ada penambahan sehingga
dengan itu semua dapat menunjang proses belajar mengajar menuju ke arah yang
lebih baik.
4. Interaksi Sosial
Hubungan antara guru-guru,
guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, hubungan guru dengan tata usaha
dan hubungan secara keseluruhan di SMP Swasta Babul Maghfirah sangat baik.
5. Tata Tertib
Peraturan yang ditetapkan di
sekolah merupakan tata tertib yang diberlakukan bagi guru, siswa dan pegawai
tanpa ada perbedaan dalam pelaksanaannya. Dan tata tertip yang berlaku di SMP
Swasta Babul Maghfirah adalah merangkap juga tata tertib di pesantren dan
sebaliknya. Tata tertib ini dipatuhi dan dilaksanakan dengan baik oleh semua
komponen sekolah. Adapun tata tertib yang berlaku di SMP Swasta Babul Maghfirah
antara lain:
a. Siswa : Hadir tepat waktu
b. Guru : Disiplin dan tepat waktu
dalam belajar dan mengajar
c. Pegawai : Disiplin dan melaksanakan tugas
dengan baik.
B. Kegiatan Non
Teaching
Di samping kegiatan teaching
yang harus dilaksanakan oleh guru praktikan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan, para guru praktikan juga harus mengikuti kegiatan lain yang
bersifat non teaching seperti:
1. Melaksanakan tugas
berupa piket sekolah
2. Membantu guru dalam
menyelesaikan tugasnya, baik teaching maupun non teaching.
3. Membantu melaksanakan
kegiatan administrasi sekolah
4. Membantu melaksanakan
kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah.
C. Praktek Mengajar
dan Tugas Keguruan Lainnya Secara Terbimbing
Pelatihan mengajar secara
terbimbing di mulai dengan melaksanakan observasi kelas secara langsung, yaitu
mahasiswa calon guru mengamati dan memperhatikan cara, tehknik dan metode yang
digunakan guru pamong ketika proses belajar mengajar berlangsung. Kemudian guru
pamong mengizinkan mengajar di depan kelas dengan syarat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sudah siap dikerjakan agar dalam mengajar akan terarah
sehingga kurikulum yang ingin dicapai terlaksana dengan baik. Kegiatan ini
diawasi langsung oleh guru pamong masing-masing.
Keterampilan mengajar dan
tugas-tugas lainnya yang dilakukan secara terbimbing adalah:
1. Membuat Program
tahunan dan Program Semester
2. Membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
3. Melakukan Evaluasi
4. Membantu memberikan
bimbingan kepada siswa dan siswi yang mengalami kesulitan belajar mengajar dan
siswa atau siswi yang nakal.
Semua kegiatan dikonsultasikan
kepada guru pamong mengenai cara-cara membuat dan menyelesaikan masalah yang
timbul. Bimbingan ini dilakaukan disela-sela waktu yang memungkinkan yang tidak
menggangu jadwal belajar mengajar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, maka
penulis dapat menyimpulkan beberapa gambaran umum tentang Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) sebagai berikut:
1. Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) merupakan faktor yang sangat penting dalam melatih dan membina
keterampilan mahasiswa calon pendidik.
2. Para praktikan
memperoleh berbagai input yang berharga sekaligus melatih mental dan fisik
dalam melaksanakan tugas mengajar.
3. Para praktikan telah
melaksanakan kegiatan Real Teaching dan Non Teaching di sekolah dengan
sebaik-baiknya.
4.
Bahasa Arab merupakan pelajaran yang sangat penting dan merupakan bahasa komunikasi sehari-hari siswa/i di SMP Babul
Maghfirah
B. Saran-saran
Dari uraian di atas, penulis
memiliki beberapa saran, di antaranya:
1. Mahasiswa praktikan
hendaknya bisa mendisiplinkan diri agar terbiasa untuk masa yang akan datang.
2. Sesama mahasiswa
praktikan hendaknya selalu menjaga kekompakan dan selalu bermusyawarah dalam
menghadapi masalah-masalah di lingkungan sekolah dan kampus.
3. Pentingnya
menciptakan interaksi yang harmonis dengan kepala sekolah, dewan guru, pegawai
sekolah setempat untuk memperlancar proses kegiatan PPL.