DORONGAN MEMPELAJARI AL-QURAN
OLEH
KHUSNUL KHATIMAH
RINA ANDRIANI
RIHUL MAULINA SAPUTRI
MUTIA FAHRINA
A. DORONGAN
MEMPELAJARI AL – QURAN DAN MENUNTUT ILMU
1. Mempelajari
Al-Quran
Dalam
hadist diriwayatkan:
عن عقبة بن عامر رضى الله
عنه قال: خرج رسول الله صلى الله عليه و سلم و نحن فى الصفة فقال يحب ان يغدو كل يوم الى بطحان او العقيق فيأتى
بنا قتين كوما وين فى غير اثم ولا قطيعة رحم فقلنا يا رسول الله كلنا نحب ذالك قال افلا يغدو احدكم الى المسجد فيعلم او
يقرأ ايتين من كتاب الله خير له من ناقتين و ثلاث خير له من ثلاث و اربع
خير له من اربع ومن اعدادهن من الابل ( رواه مسلم و ابو داود).
Dari Uqbah bin Amir ra. ia
berkata: Rasulullah saw. keluar dan menemui kami di Suffah. Beliau berkata: “
Siapakah diantara kalian yang suka pergi setiap pagi hari ke pasar Buthan atau
Aqiq, kemudian pulang dengan membawa dua ekor unta betina yang besar punuknya tanpa berbuat dosa
ataupun memutuskan silaturrahmi?” Maka menjawab, “Ya Rasulullah, setiap kami
menyukainya.” Sabda Beliau: “Mengapa salah seorang darimu tidak pergi pagi hari
ke masjid, lalu belajar atau membaca dua ayat Al-Quran, padahal itu lebih baik
baginya dari pada dua ekor unta betina, tiga ayat lebih baik dari tiga ekor
unta betina, empat ayat lebih baik dari pada empat ekor unta betina, dan
seterusnya sejumlah ayat yang dibaca mendapatkan sejumah unta yang
sama.”(HR.Muslim dan Abu dawud).
Dalam hadist diatas, Rasulullah telah
membuat satu perumpamaan yang sangat menakjubkan dan berhubungan dengan
pelajaran, karena berisi dorongan dan motivasi bagi kita untuk selalu
mempelajari Al-Quran dan untuk memperbanyak berjalan ke mesjid dengan maksud
mempelajari Al-Quran. Karena disana ada kedamaian dan ketentraman serta
melepaskan diri dari ketertarikan hati terhadap kesibukan dunia. Dan juga
beliau menerangkan bahwa mempelajari satu ayat dari kitab Allah, maka hal itu
lebih baik dari dunia dan isinya.
Rasulullah mengibaratkan pahala orang
yang mempelajari Al-Quran dengan unta, karena unta merupakan kebanggaan dan
harta simpanan termahal bagi bangsa Arab, pada permulaan islam. Dimana ia tidak
dimiliki, melainkan oleh para hartawan saja. Dan Rasullah hendak mengajak para
sahabat untuk meraih harta dunia yang lebih mahal daripada unta. Agar mereka
mempunyai simpanan kebaikan yang lebih baik dari seekor unta disisi Allah. Yaitu
dengan cara mempelajari Al-Quran. Sebab setiap ayat yang dipelajari oleh
seorang muslim, maka ia dalam timbangan kebaikan, yaitu lebih baik dari seekor
unta yang elok, yang terbebas segala cacat dan aib.
Dalam hadits lain juga disebutkan bahwa:
عن عثمان عن النبي ص قال:
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم خيركم من تعلم القران وعلمه. (رواه البخارى)
Artinya:
Dari Usman ra Nabi saw bersabda: Sebaik-baik
kamu ialah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya. (HR. Bukhari, Abu Dawud,
Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah).
2. Dorongan
Menuntut Ilmu
يرفع
الله الذين آمنوامنكم والذين أوتوا العلم درجات والله بما تعملون خبير.
Artinya:
Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Al-Mujadalah: 11)
Dalam
hadis disebutkan:
من سلك
طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا الى الجنة ( رواه مسلم).
Artinya:
Rasulullah saw bersabda: “Barang
siapa melalui jalan di mana ia mencari ilmu maka Allah memudahkan jalan baginya
ke surga”. (HR. Muslim)
·
Hukum menuntut ilmu
Apabila
kita memperhatikan isi Al-Quran dan Al-Hadis maka terdapatlah beberapa suruhan
yang mewajibkan bagi setiap muslim baik laki–laki atau perempuan untuk menuntut
ilmu. Agar mereka tergolong menjadi umat yang cerdas jauh dari kabut kejahilan
dan kebodohan. Menuntut ilmu artinya berusaha menghasilkan segala ilmu baik
dengan jalan menanya, melihat atau mendengar. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadist Nabi
SAW:
طلب العلم فريضة علي كل مسلم و مسلمة.
Artinya :
“Menuntut ilmu adalah
fardhu bagi tiap–tiap muslim, baik laki – laki maupun perempuan”.(HR. Ibn Uday
dan Al Baihaqi dari Anas. Ath–Thabrani meriwayatkannya dari Ibnu Mas’ud dinilai
shahih oleh As–Sayuti).
Dari hadist ini kita memperoleh
pengertian bahwa islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang yang berilmu,
berpengetahuan, mengetahui segala kemaslahatan dan jalan kemanfaatan, menyelami
hakikat alam, dapat meninjau segala pengalaman yang didapati oleh umat yang
lalu, baik yang berhubungan dengan ‘aqaid dan ibadah, baik yang berhubungan
dengan soal– soal keduniaan dan segala kebutuhan hidup.
Hadist ini
juga menginformasikanm tentang kewajiban menuntun ilmu bagi wanita muslimah
sebagaimana kewajiban pada kaum laki-laki, dengan tetap memperhatikan disiplin
itu apa saja yang khusus bagi mereka.
Nabi saw bersabda yang artinya
:
“Barang
siapa yang mengiginkan soal–soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia
memiliki ilmunya. Dan barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia diakhirat,
wajiblah ia mengetahui ilmunya pula. Dan barang siapa yang menginginkan kedua –
duanya wajiblah ia memiliki kedua–duanya pula”.
(HR.
Bukhari dan Muslim).
Islam mewajibkan kita untuk menuntut ilmu dunia yang memberi manfaat dan berguna untuk menuntut kita dalam
hal–hal yang berhubungan dengan kehidupan di dunia ,
agar tiap-tiap
muslim jangan menjadi orang yang picik, dan agar setiap muslim dapat mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia dalam batas–batas
yang diridhai Allah swt.(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist ini mengisyaratkan kepada
kita, betapa pentingnya penguasaan ilmu oleh manusia untuk kebahagiaan mereka
sendiri baik dunia maupun akhirat. Sebagai contoh, seorang guru yang hanya
bekerja mengandalkan ototnya, bekerja selama sehari penuh dibawah terik
matahari dengan beban pekerjaan yang sangat berat menerima upah Rp. 40.000.
sementara seorang professor memberikan ceramah dalam waktu 30 menit dan berada
dalam ruang ber AC dengan suguhan menu yang istimewa, lalu dintar dan dijemput
ke bandara dengan mobil mewah, diberikan uang saku jutaan rupiah. Perbedaan
penghargaan itu terjadi karena keduanya berbeda dalam penguasaan ilmu.
3.
Keutamaan Menuntut Ilmu:
Ø Ilmu didahulukan sebelum amal
Ø Ditunjukan dan dimudahkan untuk meniti jalan menuju surga
Ø Merupakan tanda bahwa seseorang di kehendaki atasnya
kebaikan oleh Allah
Ø Malaikat membentangkan sayap-sayapnya karena ridho kepada
penuntut ilmu
Ø Dimintakan ampunan oleh seluruh penduduk langit dan bumi,
bahkan ikan-ikan di lautan
Ø Ulama atau orang-orang yang berilmu adalah pewaris para nabi
Ø Para nabi hanya mewariskan ilmu, tiada yang lain
Ø Barang siapa mengambil ilmu berarti ia telah mengambil
bagian yang banyak.
B. PERBANDINGAN
ORANG YANG MEMBACA DAN TIDAK MEMBACA AL – QURAN
عن ابي
موسي رضى الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم مثل المؤمن الذي يقرأ
القرأن مثل الاترجة ريحها طيب و طعمها طيب وريحها طيب و مثل المؤمن الذي لا يقرأ
القرآن مثل التمرة ولا ريح لها و طعمها حلو, ومثل المنافق الذي لا يقرأ
القرأن كمثل الحنظلة ليس لها ريح وطعمها مر, ومثل المنافق الذي يقرأ القرأن مثل الريحانة ريحها طيب و طعمها مر ( رواه البخارى و مسلم
و النسائى و ابن ماجه).
Artinya Dari Abu Musa ra, Rasulullah saw bersabda: “ Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Quran seperti utrujah ( limau
manis), baunya harum rasanya pun enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak
membaca Al-Quran, seperti kurma, tidak harum tetapi rasanya manis. Perumpamaan
orang munafik yang membaca Al-Quran, seperti bunga raihan, baunya harum tetapi
rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Quran,
seperti buah pare, tidak berbau dan rasanya pahit.” ( HR. Bukhari, Muslim,
Nasa’i dan Tirmidzi)
C.
HILANGNYA PENGETAHUAN
KARENA WAFATNYA ORANG BERPENGETAHUAN DAN SEBAB-SEBAB YANG LAIN
حديث أنس
بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من أشراط الساعة ان
يرفع العلم ويثبت الجهل ويشرب الخمرويظهرالزنا. (رواه متفق عليه)
Artinya:
Diriwayatkan dari Anas bin
Malik radhiyallahu’anhu, dia telah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah bersabda: “ Di antara tanda-tanda hari kiamat ialah terhapusnya
ilmu Islam, munculnya kejahilan, ramainya peminum arak dan perzinaan dilakukan
secara terang-terangan”. (HR. Muttafaqun ‘Alaih)
حديث أبى
موسى رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ان بين يدي الساعة أياما
يرفع فيهاالعلم وينزل فيها الجهل ويكثرفيها الهرج والهرج القتل. ( رواه متفق عليه)
Artinya:
Diriwayatkan dari Abi Musa radhiyallahu ‘anhu,
dia telah berkata: Rasulullah saw bersabda: “ Sesungguhnya, beberapa saat
sebelum hari kiamat tiba, ilmu Islam akan dihapuskan, kebodohan ( tidak waras
dalam berfikir) muncul di mana-mana, dan pembunuhan meraja lela”. (HR.
Muttfaqun ‘Alaih)
حديث أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم يتقارب الزمان ويقبض العلم وتظهر الفتن ويلقى الشح ويكثرالهرج
قالوا وما الهرج قال القتل
. (رواه متفق عليه).
Artinya :
Diriwayatkan
dari Abi Hurairah ra, dia telah berkata: Rasulullah saw telah bersabda: “
Kiamat semakin dekat, ilmu Islam dihapuskan, fitnah muncul dengan jelas, tamak,
rakus, dan kikir menghujam hati semua orang, dan Al-Haraj meraja lela”. Sahabat
bertanya: “ Apakah Al-Haraj itu?” Rasulullah saw menjawab: “ Pembunuhan”. (HR. Muttafaqun ‘Alaih).
حديث عبدالله بن عمرو بن العاص رضي الله عنه قال:
سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ان الله لايقبض العلم انتزاعا ينتزعه من الناس
ولكن يقبض العلم بقبض العلماءحتى اذا لم يترك عالما اتخذ الناس رءوسا جهالا فسئلوا
فأفتوا بغيرعلم فضلوا وأضلوا (رواه متفق عليه)
Artinya:
Diriwayatkan dari Abdillah bin Amr bin Ash ra,
dia telah berkata: Aku pernah mendengar Rasulllah saw bersabda: “ Allah swt
tidak akan mengambil ilmu agama Islam itu dengan cara mencabutnya dari seluruh
manusia, tetapi Dia akan mengambilnya dengan cara mengambil para ulama sehingga
tak seorang pun yang tertinggal. Manusia mengambil orang bodoh ( tidak bisa berfikir
waras) menjadi pemimpin. Apabila
ditanya, mereka memberi fatwa tanpa berdasarkan ilmu pengetahuan dan akhirnya
mereka sesat dan menyesatkan orang lain”. (HR Muttafaqun ‘Alaih).
Hadits di atas menjelaskan bahwa
tanda-tanda kiamat kubra sudah nampak jelas di hadapan kita. Tanda-tanda tersebut adalah:
v Hilangnya
tatanan agama Islam
v Munculnya
banyak orang yang berfikiran tidak waras
v Fitnah
merebak di mana-mana dan menjadi makanan sehari-hari
v Serakah,
tamak, dan kikir menjadi tabiat manusia
v Pemabuk
dan pengguna obat-obatan terlarang jumlahnya semakin meningkat
v Perzinaan
meraja lela dan dilakukan dengan terang-terangan tanpa rasa malu
v Pembunuhan
terjadi di mana-mana
v Orang-orang
bodoh diangkat menjadi pemimpin
D.
HASAD YANG DIPERBOLEHKAN
Menurut Sayyid Quthb dalam tafsirnya hasad ialah kerja
emosional yang berhubungan dengan
keinginan agar nikmat yang diberikan Allah swt kepada
seseorang dari hamba-Nya hilang dari
padanya. Baik cara yang dipergunakan oleh orang yang dengki itu dengan tindakan
supaya nikmat itu lenyap dari padanya atas dasar iri hati, atau cukup dengan
keinginan saja. Yang jelas motif dari tindakan kejahatan.
Kendati demikian hasad ada yang
diperbolehkan yaitu hasad kepada orang yang datang kepada Al-Quran dan ia sibuk
mengamalkannya, dan yang kedua orang yang kaya namun ia sibuk menginfakkannya.
Dalam hal ini Rasulullah saw
bersabda:
عن ابن
عمر رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لاحسد
الا على اثنين: رجل اتاه الله القرآن فهو يقوم به اناء الليل و اناء النهار
ورجل أتاهالله مالا فهو ينفق منه اناء الليل و اناء النهار. (رواه البخارى والمسلم
والترمذى والنسائ)
Artinya:
Dari Ibnu Umar ra berkata, sabda Rasulullah SAW: Tidak dibenarkan hasad
(iri hati), kecuali
terhadap dua orang: Seseorang yang dikaruniai Allah (kemampuan
menghafal/membaca) Al-Quran, lalu ia membacanya malam dan siang. Dan seseorang
yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya malam dan siang. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan
Nasa’i).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar